Hukum Nun Sukun Dan Tanwin Dan Hukum Mim Mati

HUKUM NUN MATI DAN TANWIN Dan Hukum Mim Mati -  Membaca Al-qur'an yang benar

Tajwid dan Tanwin


تَثْبُتُ فىِ الْخَطِ وَاللَّفْظِ
Nun mati itu ada dalam tulisannya dan ada dalam bacaannya.
Adanya Nun mati atau tempatnya nun mati yang akan diberi hukum,itu tidak tentu
adanya,dalam kalimah isim ada,dalam fiil ada,dalam haraf,di tengah-tengah
kalimah,diujung kalimah,di tingkah waqaf dan juga washal.

هُوَ نُوْنٌ سَاكِنَةٌوَاقِعَةٌ فىِآخِرِالْكَلِمَةِ لَفْظً لاَخَطً
Yang namanya tanwin itu adalah nun yang masih mati yang ada dalam bacaannya
saja tidak ada dalam tulisannya.

Apa perbedaannya nun mati dan tanwin ?
1.Tanwin Adanya dalam bacaannya saja.
2.Tanwin Adanya diujung kalimah
3.Tanwin Adanya dalam kalimah isim saja
Sedangkan nun mati seperti yang telah dijelaskan diatas.

Haraf Hijaiyyah semuanya ada 28
Pada saat menghadapi huruf hijaiyyah yang 28,hukumnya nun mati dan tanwin ada
empat hukum. 1.Idhar,2.Idgham,3.Iqlab,4.Ikhfa.
Keterangannya didapat dari kitab tukhfatul athfal,sabda Syehk Sulaiman aljamjuri.
لِلنُّوْنِ اِنْ تَسْكُنْ وَلِلتَّنْوِيْنِ اَرْبَعُ اَحْكَامٍ فَخُذْ تَبْيِيْنِ
Nun mati dan Tanwin ketetapan,hukum empat harus pegang penjelasan.



No.1.IDHAR.
Idhar menurut bahasa berarti jelas.sedangkan menurut istilah ilmu tajwid
النُّطْقُ بِحَرْفٍ مِنْ مَخْرَجِهِ مَعَ عَدَمِ الْغُنَّهْ
Membaca pada satu huruf dari makhrajnya serta tidak menggunakan gunnah
(sengau,dengung)
Yang dimaksud idhar disini adalah : Membacanya nun mati dan tanwin kalau
menghadapi huruf idhar yang 6 itu harus jelas.
Bagaimana perbedaannya nun mati dan tanwin ketika menghadapi hurup hijaiyyah
yang dua puluh delapan.
Perbedaannya ada dua.
1.Nun mati menghadapi hurup hijaiyyah dalam satu kalimah.
2.Nun mati menghadapi huruf hijaiyyah dalam dua kalimah.
Sedangkan tanwin harus di dua kalimah,tegasnya tidak bisa dalam Satu kalimah.

Huruf idhar semuanya ada enam. ء هاع ح خ غ
Keterangannya menurut dawuhan syehk sulaiman aljamjury dalam kitab tuhfatul
athfal
فَااْلاَ وَّلُ الاِْظْهَارُقَبْلَ الاْ َحْرُفِ لِلْحَلْقِ سِتٌّ رُتِّبَتْ فَلْتَعْرِفِ
Kesatunya harus idhar masing jelas,sebelum haraf halaq yang enam coba hitung.
هَمْزٌفَهَاءٌثُمَّ عَيْنٌ حَاءٌ مُهْمَلَتَانِ ثُمَّ غِيْنٌ خَاءٌ
Hamzah dan Hha,’Ain dan Haa tidak dititikan tambah dua Kho,Ghain pada dititikan.

Hukum Nun mati dan Tanwin nomber keduanya yaitu

IDGHAM
Idgham menurut bahasa adalah اِذْخَالُ الشَّيْئِ فىِالشَّيْئِ
Memasukkan satu perkara pada perkara yang lain.
Sedangkang menurut istilah adalah :
اِدْخَالُ حَرْفٍ سَاكِنٍ بِحَرْفٍ مُتَحَرِّكٍ بِحَيْثُ يَصِيْرَانِ حَرْفًا وَاحِدًامُشَدَّدًايَرْتَفِعُ اللِّسَانُ عَنْهُ
اِرْتِفَاعَةًوَاحِدَةًمَعَ مُرَاعَةِالْغُنَّةِ عِنْدَالاِْدْغَامِ بِغُنَّةٍوَمَعَ عَدَمِ مُرَاعَتِهَاعِنْدَالاِْدْغَامِ بِلاَغُنَّةٍ

Memasukan huruf mati pada satu hurup yang hidup atau huruf yang dibarisan jadi
huruf yang dua menjadi satu huruf dalam membacanya sambil ditasydidan,lidahnya
diangkatkan sekaligus keatas sambil ngaraksa gunnah nun dari idgham ma’al
gunnah,dan tidak perlu ngaraksa gunnah nun dari idgham bila gunnah.

Hurup Idgham semuanya ada enam(6) yang dikumpulkan pada lapad يَرْمَلُوْنَ
(ي,ر,م,ل,و,ن)
Dawuhan syehk Sulaiman al-jamjuri dalam kitab tuhfatul athfal.
وَالثَّانِ اِدْغَامٌ بِسِتَّةٍاَتَتْ فىِيَرْمَلُوْنَ عِنْدَهُمْ قَدْثَبَتَتْ
Keduanya harus idgham pada enam(6) pada lapad yarmaluna sudah tetap
Idgham terbagi dua bagian.
1.Idgham Ma’al Gunnah. 2. Idgham Bila Gunnah.
Maksudnya Idgham Ma’al Gunnah,yaitu membacanya nun mati dan tanwin harus
dimasukan pada huruf idgham,sambil memanjangkan suara dari puhu lubang hidung
( harus menggunakan Gunnah).
Sedangkan yang dimaksud Idgham Bila Gunnah adalah :Membacanya nun mati dan
tanwin harus dimasukan pada hurup idgham,serta tidak diperbolehkan
memanjangkan suara dari puhu lubang hidung,tegasnyan tidak boleh menggunakan
Gunnah.

Hurup Idgham Ma’al Gunnah Semuanya ada empat(4) Yaitu : ي,ن,م,و yang
dikumpilkan pada lapad يَنْمُوْ
Bagaimana keterangannya idgham terbagi dua bagian ? Karena dawuhan syehk
Sulaiman al-jamjuri dalam kitab tuhfatul .
لَكِنَّهَاقِسْمَانِ قِسْمٌ يُدْغَمَا فِيْهِ بِغُنَّةٍ بِيَنْمُوْعُلِمًا
Tapi yang enam terbagi dua bagian Idgham Ma’al Gunnah YANMU Sebagian.
Yang dimaksud Gunnah adalah : Memanjangkan suara dari puhu lubang hidung.
Apakah setiap Nun Mati dan tanwin Saat menghadapi YANMU itu harus idgham dan
menggunakan Gunnah?
Itu Tafsil : 1.Saat tanwin menghadapi YANMU itu harus idgham dan menggunakan
gunnah. 2.Sedangkan untuk nun mati menghadapi YANMU itu tafsil lagi.
1.Nun mati menghadapi YANMU pada satu kalimah.
2.Nun mati menghadapi YANMU pada dua kalimah
Nun mati menghadapi YANMU pada satu kalimah terbagi dua bagian.
1.Wajib Idhar.2.Wajib Idgham.
Yang diwajibkan idhar itu bilamana Nun Mati menghadapi YA atau WAU pada satu
kalimah contonya seperti lapad دُنْيَا * صِنْوَانٍ Sebabnya wajib idhar adalah karena
takut tertukar dengan huruf mudlo’af.
اِلاَّ اِذَاكَانَ بِكِلْمَةٍ فَلاَ تُدْغِمْ كَدُنْيَا ثُمَّ صِنْوَانٍ تَلاَ
Kecuali kalau nun mati tengah kalimah seperti dunya dan sinwanin jangan idgham.
Yang wajib idgham adalah bilamana nun mati menghadapi MIM dan NUN pada satu
kalimah itu wajib idgham serta Gunnah,sedangkan nun mati menghadapi YANMU pada
dua kalimah itu wajib idgham serta menggunakan Gunnah.

Idgham bagian kedua adalah Idgham Bila Gunnah,yang dimaksud Idgham Bila Gunnah
adalah : Membaca nun mati dan tanwin harus dimasukkan pada huruf idgham dan
tidak diperbolehkan memanjangkan suara dari puhu lubang hidung tegasnya jangan
menggunakan Gunnah.
Huruf Idgham Bila Gunnah ada dua(2) yaitu : LAM dan RA.
وَالثَّانِ اِدْغَامٌ بِغَيْرِغُنَّةِ فىِاللاَّمِ وَالرَّثُمَّ كَرِّرَنَّهْ
Keduanya Idgham tidak menggunakan gunnah pada LAM,RA bolak balik harus mernah

IQLAB
Hukum Nun mati dan Tanwin number ketiganya(3) adalah Iqlab.
وَالثَّالِثُ الاِْقْلاَبُ عِنْدَالْبَاءِ مِمًّابِغُنَّةٍ مَعَ الاِْخْفَاءِ
Ketiganya Iqlab kalau bersanding dengan BA gantikan pada gunnah campur ikhfa.
Iqlab menurut bahasa adalah : تَحْوِيْلُ الشَّيْئٍ عَنْ وَجْهِهِ Mindahkan satu perkara dari
perjalanan itu perkara.
Sedangkan menurut istilah adalah :
قَلْبُ النُّوْنِ السَّاكِنَةِاَوِالتَّنْوِيْنِ مِيْمًالَفْظً لاَخَطًّاحَالَتَانِ دُخُوْلِهِمَابَاءً مَعَ غُنَّةِ
Menggantikan nun mati atau tanwin digantikan pada MIM waktu dibacanya,akan
tetapi bukan pada tulisannya pada waktu nun mati dan tanwin menghadapi BA serta
harus menggunakan gunnah,dan memanjangkan suara pada puhu lubang hidung.

Hurup Iqlab hanya ada satu yaitu BA ( ب ) sebabnya digantikan pada MIM ada dua
elat.
1.عُسْرُ اِثْبَاتِ الْغُنَّةِ فىِالنُّوْنِ اَوِالتَّنْوِيْنِ مَعَ اِطْبَاقِ الشَّفَتَيْنِ
Susah menetapkan Gunnah pada nun mati dan tanwin kalau disekaliguskan dengan
menutupkan bibir dua,kecuali kalau menghadapi hurup BA dan MIM.

2.Perbedaan makhraj,sebab NUN makhrajnya di ujung lidah sedangkan BA pada bibir
dua.

IKHFA
وَالرَّبِعُ الاِْخْفَاءُعِنْدَالْفَاضِلِ مِنَ الْحُرُوْفِ وَاجِبٌ لِلْفَاضِلِ
Hukum Nun Mati dan Tanwin keempatnya ikhfa menghadapi haraf sesisanya

Ikhfa menurut bahasa adalah samar atau menutupi,sedangkan menurut istilah
adalah :
اَانُّطْقُ بِحَرْفٍ بِصِفَةٍ بَيْنَ الاِْظْهَارِوَالاِْدْغَامِ عَارٍمِنَ التَّشْدِيْدِ مَعَ بَقَاءِالْغُنَّةِ فىِالْحُرُوْفِ الاَْ َوَّلِ
Membaca pada satu hurup sambil harus menggunakan sifat antara idhar dan idgham
yang sepi dari tasydid,serta harus menetapkan gunnah pada huruf awal,yaitu nun
mati dan tanwin.
Huruf ikhfa semuanya ada 15 dikumpulkan pada lapad :
صِفْ ذَاثَنَاكَمْ جَادَشَخْصٌ قَدْسَمَادُمْ طَيِّبًازِدْفىِتُقَىضَعْ ظَالِمًا
ص,ذ,ث,ك,ج,ش,ق,س,د,ط,ز,ف,ت,ض,ظ.
Keterangannya menurut syehk sulaiman al-jamjuri dalam kitab tukhfatul athfaal.
فىِخَمْسَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ رَمْزُهَا فِى كِلْمِ هَدَالْبَيْتِ قَدْ نَضَمْتُهَا
Jelas lima belas huruf semuanya pada awal kalimah ini nadhomnya
صِفْ ذَاثَنَاكَمْ جَادَشَخْصٌ قَدْسَمَادُمْ طَيِّبًازِدْفىِتُقَىضَعْ ظَالِمًا
Yaitu: Shad,Dzal,Sta,Kaf,Jim,Syin,Qof,Sin,Dal,Tho,za,fa,ta,Dlod,Dzo,harus pada hapal.
Ikhfa mempunyai tiga martabat.1.ikhfa Kubro,2.Ikhfa Shugro,3.Ikhfa Wustho.
Ikhfa Kubro adalah menggunakan gunnahnya harus lebih panjang sedangkan Ikhfa
Shugro menggunakan gunnahnya harus lebih pendek berarti tidak menggunakan
gunnah,sedangkan yang dimaksud Ikhfa Wustho adalah.menggunakan gunnahnya
antara ikhfa kubro dan shugro.
1.Ikhfa Kubro yaitu : dimana-mana nun mati dan tanwin menghadapi huruf ikhfa yang
makhrajnya lebih dekat pada makhraj NUN yaitu yang suka disebut ikhfa AQROB
hurufnyan ada tiga(3) yaitu ط,ت,د
2.Ikhfa Sugra Yaitu : dimana-mana nun mati dan tanwin menghadapi huruf ikhfa yang
makhrajnya lebih jauh pada makhraj NUN yaitu yang suka disebut ikhfa AB’AD
hurufnya ada dua yaitu ق,ك
3.Sedangkan ikhfa wustho adalah : dimana-mana nun mati dan tanwin menghadapi
huruf ikhfa yang makhrajnya tidak lebih dekat tidak lebih jauh pada makhraj
NUN,yaitu yang suka disebut ikhfa AUSATH.hurufnya ada sepuluh sesisanya dari yang
diatas.
ص,ذ,ث, ج,ش, س, ز,ف, ض,ظ.
Pelaksanaannya menggunakan ikhfa dalam hukum nun mati dan tanwin adalah :
اِنَّ النُّوْنُ السَّكِنَةَاَوِالتَّنْوِيْنٍ اِذَااُدْغِمَااَوْاُقْلِبَ اَوْاُخْفِيَايَتَحَوَّلاَنِ مِنْ مَخْرَجِهَاالاَْصْلِيِ اِلىَالْخَيْشُمُ.
Sebenarnya bilamana nun mati dan tanwin bilamana diidghamkan dan diiqlabkan atau
diikhfakan,itu nun mati dan tanwin suka pindah keduanya dari makhraj asalnya(dari
thorfullisan)pindah pada khaisyum(cukang hidung,jadi kalau sudah pindah
makhrajnya pada cukang hidung berarti pindah dari makhraj yang muhaqqoq(yang
ditentukan)pada makhraj yang muqoddar(yang dikira-kirakan) atau tempat
keluarnya huruf yang ditentukan pindah ketempat keluarnya yang dikira-kirakan
(pada khoisyum).
Sedangkan agar makhrajnya nun mati dan tanwin tetap muhaqqoq,pada pelaksanaan
mengikhfakannya harus ditendetkan pada huruf sesudahnya,yaitu yang mempunyai
makhraj muhaqqoq.
Keterangannya dawuhan Muhammad al-hijaz al-makkatul mukarromah dalam kitab
Qoulussadid :
فَحِيْنَئِدٍ تَجِبُ عَلىَالْقَارِى:اِذَانَطَقَ بِالنُّوْنِ السَّاكِنَةِاَوِالتَّنْوِيْنِ عِنْدَ حَرْفٍ مِنْ حُرُوْفِ الاِْخْفَاءِالْخَمْسَتَ
عَشَرَاَيُّلَ خِظَ مَخْرَجَ الْحُرُوْفِ الَّذِى يَتَأَتىَّ بَعْدَهُمَامَعَ مُرَاعَةِالتَّفْخِيْمِ فىِالْمُفَخِّيْمِ وَالتَّرْقِيْقِ
فىِالْمُرَقَّفِ لاَغَيْرَ
Maka oleh sebab itu,wajib pada Qori,pada saat membacakan nun mati dan tanwin
ketika menghadapi (berhadapan) dengan huruf ikhfa yang lima belas(15)harus
diselewengkan pada makhraj huruf yang dihadapinya oleh nun mati dan
tanwin,sambil memperhatikan tafhim(tebal)pada huruf yang harus ditebalkan,dan
narqiqkan(tipis)pada huruf yang harus ditipiskan dan yang lainnya tidak.


Hukum Bacaan Mim Mati
Mim mati (مْ) bila bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga, yaitu: ikhfa syafawi, idgham mim, dan izhar syafawi.
Ikhfa Syafawi (إخفاء سفوى)
Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan ba (ب), maka cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.
Idgham Mimi ( إدغام ميمى)
Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan mim (م), maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca dengung. Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain.
Izhar Syafawi (إظهار سفوى)
Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (مْ) dan ba (ب), maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup.

0 komentar:

Post a Comment