Menjaga Surga Tropis Mentawai: Kiprah Dinas Lingkungan Hidup dalam Merawat Alam

 

Dlh mentawai

Kalau kamu pernah dengar tentang Kepulauan Mentawai, pasti yang langsung terbayang adalah laut biru yang jernih, ombak besar yang jadi surga bagi peselancar dunia, serta keindahan alam tropis yang masih sangat alami. Tapi di balik semua keindahan itu, ada kerja keras dari banyak pihak yang menjaga agar alam Mentawai tetap lestari salah satunya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepulauan Mentawai https://dlhmentawai.org/.


Mentawai memang bukan sembarang daerah. Wilayah ini terdiri dari gugusan pulau-pulau cantik di barat Sumatra, dengan hutan lebat, pantai panjang, dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Nah, tugas besar DLH Mentawai adalah memastikan bahwa semua kekayaan alam itu bisa dinikmati oleh generasi sekarang tanpa mengorbankan masa depan.


Fokus Utama DLH Mentawai: Lingkungan yang Bersih dan Sehat

Salah satu misi utama DLH Mentawai adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup masyarakat. Tapi bukan cuma soal sampah, loh! Ruang lingkupnya jauh lebih luas — mulai dari pengelolaan hutan, air, udara, hingga pengendalian pencemaran dan pemantauan kualitas lingkungan.


Program yang sering jadi sorotan adalah pengelolaan sampah. Di daerah kepulauan seperti Mentawai, tantangan pengelolaan sampah memang agak berbeda. Jarak antar pulau yang jauh dan transportasi yang terbatas membuat penanganan sampah harus lebih kreatif dan berbasis komunitas. Karena itu, DLH Mentawai sering menggandeng masyarakat dan sekolah-sekolah untuk menggalakkan gerakan pilah sampah dan bank sampah.


Dengan cara ini, masyarakat didorong untuk memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah. Sampah organik bisa diolah jadi kompos, sementara sampah plastik atau logam dikumpulkan dan dijual kembali. Selain mengurangi tumpukan sampah, masyarakat juga bisa dapat tambahan penghasilan. Seru, kan?


Cinta Laut, Cinta Mentawai

Karena sebagian besar wilayah Mentawai adalah laut, perlindungan ekosistem laut dan pesisir juga jadi fokus penting. DLH Mentawai bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kelompok nelayan, sekolah, dan lembaga swadaya masyarakat untuk menjaga kelestarian laut.


Salah satu program yang keren adalah penanaman mangrove di daerah pesisir yang rawan abrasi. Mangrove bukan cuma berfungsi menahan ombak, tapi juga jadi tempat hidup ikan, kepiting, dan berbagai biota laut lainnya. Selain itu, DLH juga aktif dalam kegiatan bersih pantai dan edukasi bahaya plastik di laut.


Bayangkan kalau pantai-pantai indah Mentawai dipenuhi sampah plastik—pasti kehilangan pesonanya. Makanya, gerakan seperti ini sangat penting buat menjaga citra pariwisata Mentawai yang terkenal di dunia.


Menjaga Hutan, Menjaga Kehidupan

Mentawai punya hutan hujan tropis yang masih sangat lebat dan alami. Banyak satwa endemik yang hidup di sini, seperti monyet Mentawai (Simakobu) dan beruk Mentawai, yang tidak ditemukan di tempat lain. Nah, menjaga hutan berarti juga menjaga tempat tinggal mereka.


DLH Mentawai punya peran besar dalam pengawasan dan konservasi hutan. Selain bekerjasama dengan pemerintah pusat dan lembaga konservasi, DLH juga melibatkan masyarakat sekitar hutan agar ikut menjaga dan tidak menebang pohon sembarangan. Pendekatannya lebih ke edukasi dan pemberdayaan, bukan hanya penegakan hukum.


Contohnya, masyarakat diajak mengembangkan ekowisata berbasis hutan, seperti wisata trekking, birdwatching, atau wisata budaya yang ramah lingkungan. Dengan cara ini, hutan tetap terjaga, tapi masyarakat juga mendapat manfaat ekonomi.


Edukasi Lingkungan: Dimulai dari Sekolah


Satu hal yang menarik dari DLH Mentawai adalah komitmennya dalam mengedukasi generasi muda soal pentingnya menjaga lingkungan. Melalui program seperti Sekolah Adiwiyata, DLH mendukung sekolah-sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.


Siswa diajak aktif dalam kegiatan seperti menanam pohon, membuat taman sekolah, atau bahkan lomba daur ulang. Bukan cuma teori di kelas, tapi benar-benar praktik nyata di lapangan. Harapannya, kebiasaan baik ini terbawa hingga mereka dewasa nanti.


Tantangan di Tengah Alam yang Indah

Tentu saja, menjaga lingkungan di daerah kepulauan bukan hal yang mudah. Akses transportasi terbatas, anggaran daerah yang terbagi ke banyak sektor, serta kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan menjadi tantangan tersendiri bagi DLH Mentawai.


Namun, semangat pegawai DLH dan dukungan masyarakat lokal membuat banyak program tetap berjalan. Mereka sadar, kalau bukan kita yang menjaga alam Mentawai, siapa lagi? Karena begitu alam rusak, dampaknya bukan hanya bagi lingkungan, tapi juga ekonomi dan kehidupan masyarakat.


Menuju Mentawai yang Hijau dan Berkelanjutan

Melihat semua upaya yang dilakukan, jelas bahwa DLH Mentawai  https://dlhmentawai.org/ punya peran besar dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. Dengan dukungan semua pihak  pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha Mentawai bisa menjadi contoh daerah kepulauan yang mampu berkembang tanpa merusak alamnya.


Harapannya, Mentawai ke depan bukan hanya dikenal karena ombak dan pantainya, tapi juga karena masyarakatnya yang cinta lingkungan dan gaya hidupnya yang berkelanjutan.Jadi, kalau kamu suatu hari berkunjung ke Mentawai, jangan cuma menikmati keindahan alamnya, tapi juga ikut menjaga kebersihannya. Karena alam yang indah itu titipan untuk kita jaga bersama. 

Dinas Lingkungan Hidup DLH Bandung: Penjaga Kota yang Tetap Asri dan Nyaman Dihuni

Dlh Bandung

Kalau ngomongin Bandung, pasti banyak yang langsung kebayang suasananya yang sejuk, rindang, dan penuh taman-taman cantik. Tapi di balik udara yang masih segar dan keasrian kota ini, ternyata ada sosok penting yang kerja keras setiap harinya buat jaga kelestarian lingkungan  siapa lagi kalau bukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung https://dlhbandung.id/

.Sebagai warga Bandung (atau yang sering main ke kota ini), mungkin kita sering lihat petugas berseragam hijau bersih-bersih jalanan, ngurusin sampah, atau bahkan ngatur taman kota biar tetap cantik. Nah, mereka itu bagian dari kerja nyata DLH Bandung yang kadang nggak kita sadari pentingnya.

Tugas Utama DLH Bandung: Nggak Sekadar Urus Sampah

Banyak orang yang masih mikir DLH cuma ngurusin sampah dan taman. Padahal, tugas mereka jauh lebih luas. DLH Bandung ini ibaratnya “garda depan” dalam menjaga keseimbangan lingkungan kota. Beberapa tugas penting mereka antara lain:


Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Kota

Mulai dari pengumpulan, pengangkutan, sampai pemrosesan akhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir), semuanya diatur sama DLH. Mereka juga gencar banget ngajak masyarakat buat memilah sampah organik dan anorganik.


Pengawasan Lingkungan dan Pencemaran

DLH juga punya tim khusus buat memantau kualitas udara, air, dan tanah di Bandung. Jadi kalau misalnya ada pabrik atau usaha yang melanggar aturan lingkungan, mereka bisa langsung turun tangan.


Penghijauan dan Konservasi Alam

Setiap taman, ruang terbuka hijau (RTH), sampai hutan kota di Bandung nggak akan serindang sekarang tanpa tangan dingin DLH. Mereka juga sering adain program penanaman pohon, baik di kota maupun di kawasan perbukitan sekitar Bandung.


Edukasi dan Kampanye Lingkungan

Nah, ini yang paling keren. DLH Bandung aktif banget ngajarin masyarakat buat lebih peduli sama lingkungan, lewat kegiatan seperti “Bandung Tanpa Plastik”, lomba kebersihan antar RW, sampai kampanye hemat energi.


Program Unggulan: “Kang Pisman” dan Gerakan Cinta Lingkungan

Salah satu program yang paling populer dari DLH Bandung adalah “Kang Pisman”, singkatan dari Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan. Program ini ngajak warga buat lebih sadar cara ngelola sampah di rumah sendiri. Jadi, sebelum sampah dibuang, kita diajak untuk:


  • Kurangi: Hindari pemakaian barang sekali pakai.
  • Pisahkan: Pisahkan antara sampah organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun).
  • Manfaatkan: Ubah sampah jadi sesuatu yang berguna, misalnya kompos atau kerajinan daur ulang.


Selain itu, DLH juga rajin ngadain kegiatan seperti Car Free Day hijau, Aksi Bersih Sungai Cikapundung, dan Lomba Eco Office buat kantor-kantor yang berhasil menerapkan gaya kerja ramah lingkungan. Seru banget kan?


Bandung Menuju Kota Ramah Lingkungan

Bandung memang lagi gencar banget menuju kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu target besar DLH adalah meningkatkan jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di seluruh wilayah kota. Saat ini, Bandung udah punya banyak taman tematik seperti Taman Superhero, Taman Film, Taman Vanda, dan Taman Musik Centrum.


Tapi DLH nggak berhenti di situ. Mereka juga lagi dorong konsep urban farming alias pertanian di perkotaan, supaya warga bisa nanam sayur sendiri di rumah. Selain bikin udara lebih segar, hasil panennya juga bisa bantu pengeluaran rumah tangga, kan?


Tantangan yang Dihadapi DLH Bandung

Walaupun punya banyak program keren, DLH Bandung juga punya tantangan besar. Salah satunya adalah masalah volume sampah yang terus meningkat. Tiap hari, Bandung bisa menghasilkan lebih dari 1.500 ton sampah, dan nggak semuanya bisa langsung diolah.


Selain itu, isu banjir dan pencemaran sungai juga masih jadi PR besar. Sungai-sungai di Bandung sering ketumpuk sampah, padahal airnya penting banget buat kehidupan warga. Di sinilah peran DLH makin penting mereka terus cari solusi biar kota tetap bersih dan bebas banjir.


Peran Warga: Nggak Cukup Cuma Nonton


DLH Bandung emang kerja keras, tapi tanpa dukungan warga, semuanya nggak bakal maksimal. Coba deh mulai dari hal kecil:


  • Bawa tumbler dan tas belanja sendiri.
  • Pisahkan sampah di rumah.
  • Tanam pohon atau tanaman kecil di halaman.
  • Ikut kegiatan bersih lingkungan di sekitar tempat tinggal.


Hal-hal kecil itu kalau dilakukan bareng-bareng bisa punya dampak besar banget buat Bandung yang lebih hijau.


Bandung Tetap Juara Kalau Kita Peduli


Sebagai warga (atau pecinta Bandung), kita patut bangga punya Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung https://dlhbandung.id/ yang terus berinovasi buat menjaga lingkungan. Tapi jangan lupa, mereka juga butuh dukungan kita.


Bandung itu kota yang udah dikenal karena keindahan dan kesejukannya. Jadi yuk, sama-sama kita jaga biar tetap begitu bersih, hijau, dan nyaman buat semua. Karena pada akhirnya, lingkungan yang baik bukan cuma tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua

Bersantai Sambil Kenalan dengan DLH Dinas Lingkungan Hidup Padang Pariaman

Dlh padang pariaman

 Halo pembaca setia blog updatenya.com! Yuk kita ngobrol santai tentang satu instansi yang sebenernya punya peran penting banget dalam kehidupan sehari-hari kita, tapi mungkin sering luput dari perhatian: yaitu DLHPKPP Padang Pariaman https://dlhpadangpariaman.org/. Dengan gaya ringan, saya pengen ajak kamu jalan-jalan ke dunia “lingkungan hidup + perumahan + permukiman + pertanahan” di Kabupaten Padang Pariaman.

Apa sih DLH Padang Pariaman itu?


Instansi ini  secara panjang disebut sebagai Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman  bertugas menangani beberapa aspek penting di wilayah kabupaten: mulai dari lingkungan hidup, perumahan & kawasan permukiman, sampai pertanahan. 

Jadi kalau kamu tinggal di Padang Pariaman atau punya kepentingan di sana baik sebagai warga, pengusaha, atau pengunjung instansi ini punya “kendali” yang lumayan besar dalam bagaimana lingkungan dan permukiman kita diatur.

Alamat resmi dan regulasi-dasarnya tersedia: misalnya terdapat Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2021 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi DLHPKPP tersebut. 


Kenapa kita harus peduli?

Mungkin kamu mikir: “Ah, instansi pemerintah sih banyak, kenapa yang ini penting?” Jawabannya: karena apa yang mereka kerjakan nyangkut langsung ke kualitas hidup kita. Saya rangkum beberapa alasannya:

Lingkungan hidup: Kalau sistem pengelolaan sampah, pencemaran air / udara, lahan hijau nggak dikelola dengan baik  ya dampaknya langsung ke kita: bau, genangan air, banjir, kesehatan menurun. Dalam dokumen Renstra mereka tercatat isu strategis terkait “rendahnya kapasitas pengelolaan sampah, penurunan kualitas debit air sungai, rendahnya kesadaran masyarakat”. 

Perumahan & kawasan permukiman: Rumah yang layak, kawasan yang tertata, permukiman yang bersih itu mempengaruhi kenyamanan hidup. Dalam Renstra DLHPKPP disebut bahwa kualitas permukiman masih jadi prioritas. 


Pertanahan & tata ruang: Siapa mengatur lahan kita? Bagaimana fungsi tanah ditetapkan? Tanpa regulasi yang baik, lahan bisa dialihfungsikan sembarangan, permukiman bisa jadi kumuh, atau kawasan hijau bisa hilang.

Masa depan berkelanjutan: Dengan tantangan seperti perubahan iklim, sampah, lahan terbatas — instansi seperti DLHPKPP bisa menjadi “garda depan” untuk menjaga agar hidup kita tetap nyaman juga untuk generasi mendatang.

Jadi, peduli ke pekerjaan mereka = peduli ke lingkungan kita sendiri.

Apa aja yang sudah mereka lakukan? Cerita-nyata di lapangan

Supaya nggak cuma teori, saya mau tunjuk beberapa program dan kegiatan yang udah berjalan:

Misalnya, mereka punya kegiatan pemeliharaan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah Kabupaten Padang Pariaman: median taman di jalur dua di batas kota Kecamatan Batang Anai, median taman di ibu kota kabupaten Parit Malintang, dan di wilayah Jembatan Baru Nagari Campago Kec. V Koto Kp. 


Ada juga kegiatan “refreshment Program Adiwiyata dan sosialisasi Proyek P3SM (Peningkatan Partisipasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat)” yang digelar pada 3 Juni 2025 di Aula Bapelitbangda Parit Malintang, diikuti lebih dari 80 kepala & operator sekolah se-Kabupaten Padang Pariaman. 


Di bidang regulasi, Renstra 2021-2026 DLHPKPP sudah disusun sebagai pedoman strategis. Dalam dokumen itu beberapa indikator kinerja utama ditetapkan: misalnya Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara, persentase permukiman kumuh, dan lain-lain. 


Di pengelolaan sampah & limbah: mereka juga mengidentifikasi seksi-seksi khusus seperti Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup. 

Jadi meskipun kadang kita nggak sadar, sebenarnya “pemain” di balik lingkungan & permukiman kita aktif bergerak.

Tantangan yang masih harus dihadapi


Seperti halnya semua instansi publik, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Yuk kita lihat beberapa yang muncul dari dokumen dan berita:

Kapasitas pengelolaan sampah masih rendah, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga masih perlu ditingkatkan. 

Sarana-prasarana untuk pemeliharaan lingkungan di lapangan masih belum lengkap: misalnya dalam pemeliharaan RTH disebut bahwa DLHPKPP masih belum memiliki truk tangki penyiram tanaman yang cukup, hanya satu unit becak motor tangki penyiram tanaman yang sudah direalisasikan, namun masih sangat terbatas. 


Perlu koordinasi antar-lembaga dan pemberdayaan masyarakat yang lebih kuat karena banyak isu lingkungan tidak bisa hanya diselesaikan dari atas, tetapi memerlukan partisipasi warga.

Penataan permukiman & lahan yang kumuh masih jadi pekerjaan rumah: dalam Renstra disebut bahwa persentase permukiman kumuh masih ada, ditargetkan menurun. 


Tantangan itu bukan cuma “kerja instansi” saja, tapi juga “kerja kita semua”.

Bagaimana kita sebagai warga ikut membantu?


Santai aja, nggak harus jadi aktivis hebat  tapi hal kecil juga bisa berdampak besar kalau dilakukan ramai-ramai. Beberapa ide:

Mulai dari rumah sendiri: pilah sampah (organik & non-organik), jangan buang sampah sembarangan, gunakan fasilitas pengelolaan sampah yang ada.

Dukung program sekolah/komunitas: misalnya jika sekolahmu ikut Adiwiyata atau program pengelolaan sampah berbasis masyarakat (P3SM), aktiflah sebagai siswa atau orang tua.

Jaga permukiman di sekitar: jika kawasan permukimanmu butuh perbaikan (saluran air, trotoar, lampu jalan, ruang terbuka hijau), catat dan ajukan ke pihak terkait atau komunitas RW/RT.

Gunakan lahan secara bertanggung-jawab: kalau punya pekarangan, bisa tanam pohon atau tanaman penghijau, membantu kawasan jadi lebih asri.

Ikut bergerak saat DLHPKPP mengadakan kegiatan publik: seperti penanaman pohon, sosialisasi lingkungan, kampanye bersih pantai atau sungai.


Oke, akhirnya kita bisa bilang: DLH Padang Pariaman adalah “teman” kita yang kadang tak kelihatan, tapi sangat berpengaruh terhadap bagaimana kita hidup sehari-hari  rumah kita, lingkungan sekitar, kebersihan, kenyamanan, hingga keberlanjutan.


Kalau instansi ini bisa berjalan dengan baik, dan kita sebagai warga ikut mendukung, maka hasilnya akan terasa: lingkungan yang lebih bersih, permukiman yang lebih nyaman, hidup yang lebih sehat.
Sebaliknya, jika kita acuh, maka beban akan terasa: sampah menumpuk, kualitas air/udara memburuk, kawasan kumuh makin meluas.

Jadi, yuk kita nggak cuma “menunggu” instansi melakukan tugasnya https://dlhpadangpariaman.org/  tapi ikut serta, sadar, dan aktif. Bukan cuma sebagai penonton, tapi sebagai peserta aktif.