ORGANISASI INTERNASIONAL PBB - Sejarah, Tujuan Dan Anggota

Sebelum kita membahas apa saja organisasi internasional belum pas jika tidak mengetahui apa arti dari organisasi internasional itu sendiri. "Organisasi internasional adalah kumpulan dari dua negara atau hubungan lintas negara yang bersatu atas dasar forum internasional". PBB juga merupakan organisasi internasional yang memiliki tujuan utama dalam perjanjian Atlantic Charter. PBB menaungi 29 organisasi internasional lainnya seperti FAO IAEA ICAO IFAD ILO IMF IMO IPCC ITU OHCHR UNCHR UNCTAD UNDCP UNDP UNEP UNESCO UNFIP UNFPA UNHCR UNHRC UN-HABITAT UNIC UNICEF UNIDO UNOCHA UNODC UNRWA UNU UNV UN Women UNWTO UPU WFP WHO WIPO WMO.

Selain organisasi internasional dibawah naungan PBB juga masih banyak lagi organisasi tidak dibawah naungan PBB, seperti ASEAN, APEC, ICRC, Greenpeace, Amnesty International, WWF, G8, atau Developing 8.

Berikut ini beberapa organisasi internasional beserta penjelasanya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Bendera PBB
  1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) / United Nation


a. Sejarah Berdirinya PBB

Dimulai dengan adanya peristiwa penyerbuan Jerman ke Polandia pada tanggal 1 september 1939 sehingga pecah Perang Dunia II. Pecahnya perang dunia II membuktikan bahwa Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang dibentuk oleh wodrow Wilson, Presiden AS semasa PD I, tidak mampu mencegah perang dan memenuhi harapan dunia untuk menjaga perdamaian dunia dan ketertiban dunia, LBB perlu diganti dengan badan baru yang lebih dipercaya, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organization).

Beberapa peristiwa penting yang menjadi dasar pendirian PBB, yaitu:

  • Piaga Atlantik (Atlantik Charter)
Isi Piagam Atlantik
1. Setiap bengsa tidak dibenarkan untuk melakukan perluasan wilayah.

2. Setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.
3. Setiap bangsa berhak ikut serta dalam perdagangan internasional.
4. Menciptakan perdamaian dunia agar setiap bangsa dapat hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan.

Isi dari Piagam Atlantik tersebut langsung mendapatkan respon positif dari beberapa negara di dunia. Hal tersebut ditandai dengan diadakannya sebuah konferensi di kota Washington, Amerika Serikat pada tanggal 1 Januari 1942 yang dihadiri oleh 26 negara yang menyetujui isi Piagam Atlantik.
  • Maklumat Bangsa-Bangsa (Declaration of The United Nations)
  • Maklumat Moskow
  • Dumbarton Oaks Proposals
  • Konferensi Yalta
  • Konferensi San Fransisco

b. Peranan dan Tujuan

1) Peranan PBB
Peran dari PBB adalah sebagai organisasi perkumpulan/perserikatan dunia sehingga menjadi tempat diskusi dan tempat/”tong” pendapat serta aspirasi dari seluruh belahan dunia.

2) Tujuan PBB
Tujuan pembentukan PBB (terdapat dalam Mukadimah Piagam PBB dan dipertegas lagi dalam Pasal 1 Piagam PBB), antara lain sebagai berikut:

a) Memelihara perdamaian dan keamanan internasional;
b) Memajukan hubungan persahatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri dan tidak mencapuri urusan dalam negeri Negara lain;
c) Mewujudakan kerja sama internasional dalam memecahkan persoalan internasional dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, dan kemanusian.;
d) Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasikan tujuan;
e) Meningkatan kerja sama internasional untuk memecahkan masalah internasional dibidang politik, sosial, kebudayaan, dan kependudukan;
f) Mendorong untuk menghormati hak asasi manusia  dan kemerdekaan agama;
g) Menjadi pusat penyesuain dalam melakukan tindakan bangsa-bangsa untuk memelihara keamanan dan perdamaian dunia.

c. Keanggotaan

Hingga Juli 2011, telah bergabung 193 negara ke dalam lembaga internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Keanggotaan PBB dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1) Anggota Asli (original members) Pasal 3 Piagam PBB terdiri atas 15 negara, yaitu Negara-negara yang ikut ambil bagian dalam konferensi San Fransisco pada tanggal 25 April-26 Juni 1945.

2) Anggota (members) Pasal 4, 5 dan 6 Piagam PBB, yaitu Negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian berdasarkan syarat-syarat untuk dapat diterima menjadi anggota, antara lain, sebagai berikut:

a) Negara yang merdeka.
b) Negara tersebut mencintai perdamaian.
c) Bersedia memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota PBB.
d) Mendapat persetujuan dari Dewan keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis umum PBB.

d. Peranan PBB Bagi Indonesia

Peranan PBB dalam kehidupan antarbangsa, terutama bagi Indonesia mempunyai sumbangan yang cukup besar bagi kelangsungan hidup dan kehidupan NKRI. Setelah terjadi sengketa antara pemerintah RI dengan Belanda, PBB melalui Dewan Keamanan PBB membentuk sebuah komisi jasa-jasa, baik yang dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). Atas usaha komisi itu, KTN berhasil menyelenggarakan perundingan di atas kapal Amerika Serikat yang bernama Renville.

Hasil perundingan itu dilanggar sendiri oleh pihak Belanda dengan melancarkan aksi meliternya yang kedua. Atas pelanggaran itu, KTN melaporkan kepada Dewan Keamanan, sehingga pada tanggal 28 januari 1949 Dewan Keamanan PBB menerima resolusi untuk menyerukan genjatan senjata dan pembebasan pimpinan RI yang ditangkap. Selanjutnya, KTN diperluas kewenangannya dan diubah namanya menjadi United Nations Commission for Indonesia (UNCI), diselenggarakan Komisi Meja Budar (KMB) di Den Haag Belanda, dan hasilnya sekaligus merupakan pengakuan Belanda atas kedaulatan Republik Indonesia.

Setelah pengakuan kedaulatan, Indonesia mendaftar menjadi anggota PBB dan diterima menjadi anggota PBB pada tanggal 28 september 1950 menjadi anggota ke-60. PBB juga berperan dalam proses kembalinya Irian Barat (Papua) kepada Indonesia dengan membentuk UNTEA berdasarkan Persetujuan New York pada tanggal 15 agustus 1962. Berdasarkan hasil jejak pendapat yang dilakukan terhadap rakyat Irian Barat pada tahun 1963 yang diawasi oleh UNTEA, rakyat Irian Barat memilih tetap berggabung dengan NKRI.

 WHO akan ada pada postingan berikutnya. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment