Fakta Unik Seputar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945


Updatenya - Kita sebagai warga negara Indonesia yang baik sudah pasti tahu kapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan ‘kan? Ya, 17 Agustus 1945 yang akhirnya mendasari tanggal Hari Kemerdekaan RI yang sampai saat ini selalu kita peringati setiap tahunnya. Saat-saat dulu proklamasi RI tersebut ada rasa tegang dari seluruh rakyat Indonesia mengenai pembacaan teks proklamasi tersebut.

Hal ini berdasar, karena pada saat itu Pemerintahan Jepang belum mau menyerahkan kemerdekaan kepada Indonesia. Mereka terus mengulur-ngulur waktu. Lagipula, Bangsa Indonesia ingin mendapatkan kemerdekaan Indonesia tersebut melalui usaha sendiri bukan ‘dihadiahkan’.

Salut untuk para pahlawan kita tersebut yang bekerja keras dan rela mengorbankan nyawa bagi Negara Indonesia kita tercinta. Tapi tahukah Anda bahwa ada fakta unik proklamasi, ya fakta unik dan kejadian unik yang terjadi mewarnai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Fakta Unik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945

Berikut kami rangkum beberapa fakta unik proklamasi. Jika diibaratkan film, hal ini merupakan ‘behind the scenes’-nya, namun menarik untuk disimak dan hal tersebut membuat kita lebih mengenal Proklamasi itu sendiri.

1. Soekarno sedang sakit pada saat Pembacaan Proklamasi

Tahukah Anda pada saat pembacaan Proklamasi sebenarnya Pahlawan Proklamator sekaligus Presiden Pertama kita ini sedang sakit? Soekarno sedang menderita malaria yang menyebabkan dia tidak enak badan dan demam. Soekarno menyebutnya sebagai: “Pating greges”. Pada saat itu Bung Karno harus begadang bersama sahabatnya untuk menyusun naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda.

Setelah selesai, Bung Karno dialiri chinineurethan intramusculair dan meminum obat pil brom chinine serta kemudian tidur. Besoknya Bung Karno bangun pada pukul 09:00 dan tepat pada pukul 10:00 membacakan teks Proklamasi. Setelah selesai mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan dilakukan upacara bendera, Bung Karno kembali ke kamar tidur dan beristirahat namun revolusi telah dimulai.

2. Proklamator sebenarnya bukan hanya Soekarno-Hatta

Pada saat penyusunan naskah Proklamasi yang hadir di tempat itu dan ikut rapat tentu bukanlah Soekarno dan Hatta saja melainkan ada sahabat-sahabat mereka seperti Achmad Soebardjo, Sajuti Melik dan Soekarni.

Namun usul Bung Hatta supaya semua yang hadir di rapat tersebut menandatangi teks proklamasi tersebut ditolak oleh Soekarni, salah satu pemuda yang hadir pada penyusunan naskah. Oleh karenanya, Bung Hatta menggerutu, “Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau.”

3. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Fakta unik proklamasi lainnya adalah upacara berlangsung tanpa protokol, korps musik, konduktor dan pancagram. Namun pada saat itu rakyat Indonesia yang telah berada di halaman rumah Soekarno serentak menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan berbaris rapi tanpa ada yang memandu. Sungguh luar biasa! 

0 komentar:

Post a Comment