Hasil Quick Count Pilkada Jatim 2013 Versi LSI


Hasil Quick Count LSI – Pilkada Jatim 2013 - Hasil hitung cepat pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Timur versi Lingkaran Survei Indonesia , Kamis, 29 Agustus 2013 merilis kemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dengan 47,91 persen. Disusul dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja dengan 37,76 persen.
Sedangkan pasangan Eggi Sudjana-M Sihat hanya 2,38 persen dan Bambang DH-Said Abdullah dengan 11,95 persen. Direktur Lingkaran Survei Indonesia Arman Salam mengatakan hasil quick count tidak jauh berbeda dibandingkan survei terakhir pertengahan Agustus 2013 lalu. “KarSa masih lebih unggul dibandingkan calon lain,” katanya pada Tempo, Kamis, 29 Agustus 2013.

Hasil quick count itu dilakukan dengan metode multistage random sampling di 350 tempat pemungutan suara. Jumlah itu setara dengan 170 ribu responden. Menurut Arman, hasil penghitungan cepat ini sudah sangat representatif jika dilihat dari jumlah pemilih sebagai sampel.

Menurut Arman, fenomena perolehan suara pasangan inkumben tidak berbeda signifikan dibandingkan di daerah lain. Visi-misi dan kinerja positif dari pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf selama 4 tahun ini dianggap memuaskan masyarakat Jawa Timur. Hal itu ditunjukkan dengan tingkat kepuasan yang mencapai 70 persen.

Selain itu, stabilitas kepemimpinan keduanya juga turut berpengaruh dalam keunggulan perolehan suara KarSa. “Indikasi penyelewenangan mereka juga relatif bersih,” ujar Arman.

Kemenangan suara KarSa terjadi hampir di seluruh wilayah. Hanya di dua zona yang dimenangkan oleh Khofifah-Herman, yaitu Surabaya dan Bojonegoro dan sekitarnya. Meski selisih keduanya cukup tipis.

Menurut Arman, ketokohan Pakde Karwo dan Gus Ipul masih sangat berpengaruh mendulang suara. Hubungan keterpengaruhan partai dan tokoh tidak terlalu berarti di Jawa Timur. Figur dan kinerja calon masih mendominasi.

Kehadiran Joko Widodo misalnya ternyata tidak menjadi jaminan mendongkrak suara Bambang-Said. Alhasil, suara massa PDIP beralih ke KarSa.

Demikian pula dukungan Nahdlatul Ulama dan PKB yang tidak cukup solid mengumpulkan suara untuk pemenangan Khofifah. Ini semakin memperkuat pecahnya suara di dalam tubuh NU maupun PKB.

Kendati begitu, tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu kali ini mencapai 58 persen. Penurunan 20 persen jumlah massa mengambang hanya mampu diambil pasangan Berkah yang perolehan suaranya meningkat sejak survei terakhir.

0 komentar:

Post a Comment