Kecelakaan Muhammad Dwigusta Cahya


Muhammad Dwigusta Cahya (18), pengemudi Nissan Juke maut yang mengakibatkan kecelakaan di Tol Purbaleunyi resmi menjadi tersangka penyebab kecelakaan tersebut. 

Kecelakaan Muhammad Dwigusta Cahya
Kecelakaan Muhammad Dwigusta Cahya

"Pengemudi kendaraan Juke itu sudah ditetapkan menjadi tersangka dari kejadian itu, kondisinya sudah membaik dan kami tim Laka Lantas telah melakukan pemeriksaan di rumah sakit," kata Kasat Lantas Polres Bandung AKP Lukman Syarif ketika dihubungi di Bandung, Senin.

Meski telah ditetapkan menjadi tersangka, kata Lukman, Dwigusta masih menjalani perawatan di RS Polri Sartika Asih Kota Bandung. Sejauh ini belum ada kuasa hukum yang mendampinginya, namun keluarganya telah berada di Bandung dan mendampingi mahasiswa ITT Telkom asal Sleman Yogyakarta itu.

"Kondisinya masih memerlukan perawatan, namun sudah bisa berkomunikasi sehingga tim kami telah melakukan pemeriksaan sementara untuk mengetahui keterangan dari kejadian itu," katanya.

Menurut Lukman Syarif, pengemudi itu telah menjalani tes urine yang hasilnya negatif, artinya tidak ada kandungan narkoba atau minuman keras.

Selain itu, tim juga dibantu oleh teknisi dari Nissan pusat untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Hasil sementara kondisi kendaraan tersebut dalam kondisi bagus, namun diduga saat kejadian kendaraan itu dipacu dalam kecepatan yang melebihi ketentuan.

"Hasil tes urine negatif, sedangkan hasil pemeriksaan kendaraan bersama tim teknisi dari ATPM Nissan menunjukan kendaraan itu dalam kondisi baik namun dipacu dalam kecepatan tinggi," kata Lukman Syarif.

Keluarga DwiGusta, Niat Adopsi Agung, Korban Selamat 


M Dwigusta Cahya, Pelaku tabrakan maut yang terjadi di Tol Purbaleunyi sehingga menyebabkan meninggalnya 5 Anggota Keluarga. Keluarga Cahya pun berniat untuk mengadopsi  Agung yang merupakan satu-satunya korban yang selamat dalam kecelakaan tersebut.

Menurut pengakuan keluarga DwiGusta mereka merasa empati atas kejadian tersebut dan telah mengakibatkan semua keluarganya meninggal dalam tabrakan tersebut dan ingin mengadopsi Agung.

“Saya bertemu di Cilacap, kemudian saya mempunyai niat untuk mengadopsi Agung,” Ucap Agus Adriyanto, ayah M Dwigusta Cahya dilansir IDberita.CO.ID tanggal 9 April 2013.
Agus beserta keluarga bertemu Agung di Cilacap, karena ingin bertemu dengan anaknya di Bandung. Agus beserta keluarga pun mengucapkan bela sungkawa dan meminta maaf kepada Agung.

Agus yang merupakan Purnawirawan perwira TNI AU menilai Agung selamat karena mukjizat. Saat ini, agung tinggal dengan keluarganya di Purbalingga, Jateng. Sementara, kedua orangtua dan adiknya disemayamkan pada Senin kemarin. Sedangkan, kakek dan neneknya disemayamkan di Cilacap.

Ini Respons Keluarga Dwigusta Cahya Soal Status Tersangka


Oleh polisi, M Dwigusta Cahya (18), sopir Nissan Juke yang mengalami kecelakaan di Tol Purbaleunyi, ditetapkan sebagai tersangka. Ia terancam hukuman 6 tahun penjara. Bagaimana respons keluarga?

"Kami hormati proses hukum yang berlangsung. Silakan diproses apa adanya. Siap diberi sanksi kalau salah," kata orangtua M Dwigusta Cahya, Agus Adriyanto, di RS Bhayangkara Sartika Asih, Jalan Moch Toha, Bandung, Selasa (9/4/2013).

Sejauh ini belum ada pembicaraan antara keluarga dengan pihak kepolisian. Namun mereka merasa perlu mengucapkan terima kasih karena penyelidikan berjalan lancar dan sesuai kenyataan. Terutama terkait tidak adanya pengaruh obat-obatan dalam kejadian tersebut.

"Soal itu (obat-obatan), selama ini kami jaga (awasi) Cahya," jelas GM PT Angkasa Pura Bandara Adisutjipto ini.

Hingga saat ini, kondisi Cahya belum sepenuhnya pulih. Ia masih terbaring lemah di Ruang VIP RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung. Keluarga sempat menanyakan kejadian yang menewaskan 5 orang itu, tapi Cahya sama sekali tidak ingat.
muhammad dwigusta cahya
"Mungkin butuh proses. Kami selalu nasihati," ungkap bapak empat anak ini.

Selain Cahya, seorang bocah, Agung Nugroho (12), selamat dalam kecelakaan di KM 135+700 Tol Purbaleunyi itu. Sedangkan 5 anggota keluarga Agung di mobil Xenia meninggal seketika. Jenazah korban dimakamkan di Cilacap dan Purbalingga, Senin (8/4) kemarin.

0 komentar:

Post a Comment