Jumlah Korban Batavia 1.400 Calon Penumpang

Otoritas Buka Posko Pengaduan 

Jumlah Korban Batavia 1.400 Calon Penumpang


BALIKPAPAN - Ternyata ada 1.400 calon penumpang yang menjadi korban pailit-nya Batavia Air yang akan terbang melalui Bandara Sepinggan Balikpapan. Mereka telah membeli tiket pesawat, namun tak kunjung diterbangkan akibat maskapai swasta tersebut mendadak menghentikan operasionalnya di Tanah Air, Kamis (31/1).

“Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah. Mengingat masih banyak penumpang Batavia yang belum melapor kepada kami,” kata Musta'in, Kepala Seksi Keamanan, Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII kepada harian ini kemarin.

Oleh karena itu, Kantor Otoritas Bandara Wilayah VII Bandara Sepinggan akan tetap membuka posko pengaduan, yang terletak di depan Bandara Sepinggan--satu lokasi dengan kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Balikpapan. Hal ini dilakukan guna mendata para calon penumpang yang merasa telah membeli tiket Batavia Air.

“Untuk waktunya, tidak kami batasi, silakan datang dan laporkan kepada kami berapa kerugiannya,” imbuh pria berkulit putih ini.

Apabila data tersebut telah rampung, pihaknya akan menyerahkan semua nama calon penumpang, nomor penerbangan, dan harga tiket kepada kurator.

“Hal ini kami lakukan untuk pengembalian ganti rugi kepada para calon penumpang yang gagal terbang,” ucap Musta'in.

Sebelumnya, Kantor Otoritas Bandara Wilayah VII Bandara Sepinggan mengatakan, seluruh aset dari PT Metro Batavia, pemilik Batavia Air, yang ada di Balikpapan, sepenuhnya akan dialihkan ke kurator. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).  

Ada empat kurator yang telah ditunjuk untuk menghitung besaran aset Batavia Air yang ada di seluruh Indonesia. Mereka adalah M Turman Panggabean SH MH, Andra Reinhard Pasaribu SH, Permata N Daulay SH, dan Alba Sukma Hadi SH.

“Saat ini mereka semua sedang melakukan penghitungan aset PT Metro Batavia yang ada di pusat. Setelah selesai mereka akan melakukan aset Batavia lain yang ada di daerah, termasuk di Balikpapan,” paparnya.

Untuk waktu jelasnya kapan, Musta'in ini tidak dapat memastikan. “Yang jelas, mereka akan ke Balikpapan setelah penghitungan aset di pusat selesai,” tambahnya.

Sementara itu, PT Angkasa Pura I (AP I) Bandara Sepinggan belum melakukan pendataan terkait berapa jumlah kerugian yang ada di Bandara Sepinggan setelah Batavia Air dinyatakan pailit. “Kami menunggu instruksi pusat,” kata Asniar Chairani, PTS Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Sepinggan saat ditemui Jumat (1/2) kemarin.

Apalagi hingga saat ini pihaknya berupaya untuk menghubungi Batavia Air guna meminta keterangan terkait dengan aset Batavia Air yang ada di Bandara Sepinggan.

“Kami tetap mencoba untuk menghubungi, tapi belum ada jawaban. Pastinya semua aset yang masih ada di Bandara Sepinggan masih akan dikenai charge,” terangnya perempuan berkerudung ini.

Hingga berita ini diturunkan, Kaltim Post masih berupaya meminta komentar dari pihak perwakilan Batavia Air yang ada di Balikpapan. Akan tetapi ketika dihubungi harian ini, District Manager Balikpapan PT Metro Batavia Christianus tidak merespons sama sekali.

Sumbar:Kaltim Post 

0 komentar:

Post a Comment